Skip to main content

desa hujan - 1

Desa hujan sebuah tempat dimana aku meninggalkan rindu, meninggalkan penat karena tidak bisa mengucapkan cinta kepadamu. Rinduku tumbuh seperti jamur putih di musim hujan, berbunga seperti Trifolium, dan wangi petrichor menghiasi rasa itu.
Sesal dan rindu apa bedanya bagiku, kini kau jauh seperti pelangi yang tidak akan pernah bisa aku sentuh, seperti pelangi yang terus menjauh ketika aku mendekat.
Adakah juga kau menyesal, ketika aku tidak berani dan kau hanya duduk tertunduk malu di sampingku?
 
Aku menyesal.
Sampai sekarang,
pun.

Comments

Popular posts from this blog

*spica

wajahmu malam tanpa jalan pulang. senyummu malam rumah yang selalu aku rindu. tetapi matamu malam yang penuh bintang, konstelasi-konstelasi cahaya bak wanita masa lalu, yang menutun arahku. aku. jatuh. cinta. dengan. malam

Abu-abu dan Hijau; Pannikiang dan Mangrove (Sepotong Kisah Edutrip)

Mencoba untuk membuat introduksi yang menarik agar pembaca terkesan, namun apa daya hanya mampu   menulis ini: ketika peserta edutrip lainnya mencoba menulis berita, di sini saya hanya akan bercerita. Semua orang suka cerita. Ralat. Anak-anak suka cerita. Cerita ini tentang anak-anak yang melakukan perjalanan dari kota abu-abu menuju pulau hijau. Di setiap sudut jalan dia mendapati akan arti penting dari pulau hijau tersebut, tentang orang-orang ramah yang menempati pulau itu. Dan tentang pulau itu sendiri yang memiliki kehidupan, kenanga n dan masa depan. Hal itu membuat mereka berpikir untuk mengubah kota abu-abu dimana mereka tinggal menjadi kota-kota hijau dimana masa depan menjadi lebih penuh harapan.   Di pulau hijau, tempat dimana kau tinggal, maksudnya mangrove dengan segala fungsinya baik secara ekologis, fisik, maupun sosial dan dengan segala apa yang berada di dalam mangrove tersebut, kelelawar, ikan-ikan, para burung dan hewan-hewan bercangkang. Secara ekolo...