Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

Seperti Mimpi

Ketika mulai jatuh cinta, diri mulai tidak jujur dengan diri sendiri. Menjadi orang lain dalam khayalanmu, menjadi orang lain yang seperti dirimu. Aku tidak berdiri lagi dengan kakiku, tidak berlari lagi dengan kakiku, dan juga tidak melompat lagi dengan kakiku. Apa ini yang akan membawaku lebih dekat padamu? Bahkan sekarang pun aku mengendarai sepeda untuk dapat selalu mengejarmu. Namanya Resky, bukan i tetapi pakai y, tetapi aku lebih suka memanggilnya Kiki, pakai i-i bukan y-y. Dia pun tidak keberatan jika aku memanggilnya begitu, meski semua orang-orang memanggilnya Resky. Dia seorang wanita dengan nama pria. Entah mengapa nama itu yang aku suka darinya. Dia bekerja sebagai penjaja minuman kesehatan yang bersepeda keliling gang setiap sore. Namun yang aku tunggu-tunggu bukanlah minuman itu, bukan juga bunyi kring-kring sepedanya. Dia suka tersenyum, dan itu yang aku tunggu darinya. Aku. Jatuh. Cinta. Padanya.

Serangkai Sajak Cinta - 3

Untukmu kasih Aku tuliskan Cinta di setiap lembar langit sajakku Cinta di setiap urat daun Cinta di setiap senja sajakku Serangkai sajak cinta Serangkai purnama rindu Serangkai embun Serangkai kabut Serangkai ungu rona awan jingga Untukmu kasih Aku tuliskan Cinta di setiap lembar langit sajakku Di setiap bait cahaya bintang Serangkai sajak cinta Untukmu jua

Sepasang Kupu-Kupu di Jendelaku

Langit deras oleh pilu hujan yang berteriak kelam. Memutus titian antara aku dengan harapan yang berubah menjadi awan tipis. Awan yang justru menurunkan hujan yang selalu membuatku terlelap. Hujan itu selalu mengalirkan rasa. Aku lihat jendelaku, yang membingkai hujan, dalam rasa keharuanku. Ya, sepasang kupu-kupu di jendelaku, yang terbang terbingkai oleh keharuanku. Jendela dengan jeruji-jeruji bisu. Aku lihat kupu-kupu itu hinggap di sana. Sayapnya menari-nari mengibaskan pelangi, menari-nari melukis warna senja, menari-menari berkilau terbias hujan. Pelangi tersenyum di jendelaku.

desa hujan - 1

Desa hujan sebuah tempat dimana aku meninggalkan rindu, meninggalkan penat karena tidak bisa mengucapkan cinta kepadamu. Rinduku tumbuh seperti jamur putih di musim hujan, berbunga seperti Trifolium, dan wangi petrichor menghiasi rasa itu. Sesal dan rindu apa bedanya bagiku, kini kau jauh seperti pelangi yang tidak akan pernah bisa aku sentuh, seperti pelangi yang terus menjauh ketika aku mendekat. Adakah juga kau menyesal, ketika aku tidak berani dan kau hanya duduk tertunduk malu di sampingku?   Aku menyesal. Sampai sekarang, pun.

Pandangan Pertama

Dari mata turun ke hati, begitu yang sering terdengar. Ketika pandanganmu terhenti beberapa detik oleh sebingkai wajah, setali senyuman, mata yang dalam, bentuk hidung bahkan dagu yang hanya bisa dipandang tertunduk. Seperti memandang langit malam yang penuh bintang, waktu seakan berhenti karena butuh beberapa ribu tahun untuk menggapai satu bintang saja. Percaya pada cinta pandangan pertama berarti harus menunggu, menunggu, dan menunggu waktu yang tepat apakah pandangan itu benar-benar telah jatuh pada cinta yang kau harapkan, jodoh yang ditentukan, atau takdir yang ingin kau tulis sendiri. Dan berbicara tentang diriku yang sedikit percaya pada cinta pandangan pertama. Pandanganku telah terhenti padamu, kurang dari empat detik, mata dan lengkung bibirmu. Waktu seakan berhenti melesatkan pikiranku ke masa silam, mengingatkanku pada seorang gadis impian. Dari mata turun ke hati. Namun melihat keadaanku saat ini, cukuplah cinta itu di depan mataku saja karena sudah terlambat

Kaki Langit

Bintang menepis Sepi bulan Bulan beredar Menulis kisah Untuk bumi Matahari merangkul pinus Menyemat pagi di antara Daun-daun jarum Pinus menepis Sepi gunung Angin berbisik aku akan melindungimu Aku empaskan malam Aku lelehkan siang Antara   Timur                                   barat Kaki langit

Cinta Bola Lampu

           Ini kisahku, kisah biasa tentang seorang pria biasa yang mengejar cinta yang juga biasa saja, anggapku sih begitu. Waktu SD aku dianggap bodoh, disuruh membaca aku tidak mau, menjawab soal pun aku tidak mau, kerjaku di kelas hanya menggambar dan mencoret-coret buku tulis . Dan berakhir, aku menyelesaikan masa SD selama 8 tahun. Di SMP pun sama, namun gambarku mulai sedikit lebih bagus, begitu kata teman-temanku. Dan aku pun sanggup menyelesaikan masa SMP tepat waktu. Aku memang tidak begitu pintar, namun juga tidak bodoh. Sebuah gambar lebih berarti dibandingkan seribu kata, aku pernah mendengar itu dan menurutku memang benar. Walaupun bapak selalu memarahiku karena tidak pernah sekali pun aku masuk dalam jajaran peringkat 10 teratas di kelas bahkan peringkat 25 pun tidak pernah. Di SMA, aku mulai berpikir kalau keadaanku akan berubah menjadi lebih baik. Namun sebaliknya hal yang terparah pun terjadi, belum cukup lima bulan aku bersekolah, aku dikeluarkan dan t

Hari Ketika Kau Meninggalkanku, Lagi

Seekor kelinci hitam besar, dia memandangiku. Di atas air yang berwarna hijau yang rasanya seperti teh. Kami berdua saling menatap jauh ke dalam mata kami satu sama lain. Di dalam mata kelinci itu aku menemukan wajah ayahku, senyum itu yang sudah lama tidak aku temukan. Kelinci besar itu lalu berubah menjadi kabut putih yang serentak berubah lagi menjadi ratusan kelinci putih yang melompat-lompat menjauhiku di atas air, lalu tenggelam. Aku seketika ikut tenggelam, namun airnya telah berubah jernih, di dalamnya aku lihat ratusan ngengat yang terbang melintasi tubuhku menghamburkan serbuk-serbuk jingga, terbang dengan anggun dari dasar yang gelap menuju bulan kuning yang bulat di atas permukaan sana. Aku cium aroma harum buah apel dari ngengat-ngengat itu.

Portal

Mungkin di dunia paralel—jika itu memang ada; aku yakin kita berdua telah bersama. Namun mungkin juga di dunia paralel itu—jika itu memang ada; kamu yang menulis ini dan aku menunggu, hanya menunggu.

Seperti Teka-Teki

Cintamu seperti teka-teki Batu itu pun Daun itu pun Teka-teki yang selalu berhembus Bulan dilamun teka-teki Awan lukiskan kekosongan hitam Seperti teka-teki Jalan waktu sesatkan malam Seperti teka-teki Memenuhi malam Meniti angin lalu berhembus Merangkul hidup mengubahnya Seperti teka-teki By me, 2007

Lewat Tulisan

Hari ini mestilah lebih baik daripada hari kemarin. Itulah perubahan yang semestinya dilakukan. Perbaikan terus-menerus dan mengambil pelajaran di setiap hari hidup ini. Hidup kita, tanggung jawab kita, dan itu berada di tangan kita sendiri. Baik atau buruk adalah pilihan, dan konsekuensi menjadi beban kita pada akhirnya nanti. Memperbaiki hidup ataupun membangun perubahan itu dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menulis. Tangkaplah hari-harimu dengan tulisan, jadikan ia sebagai pengingat akan kesalahan-kesalahanmu. Tulislah impian dan cita-citamu, jadikan ia sebagai motivasi untuk mewujudkannya menjadi kenyataan. Seseorang sebaiknya jangan terjatuh ke dalam lubang sama. Seseorang sebaiknya jangan menulis kesalahan yang sama dalam hidupnya. Berusahalah untuk itu, meski manusia tiada yang sempurna, meski khilaf masih menjadi sifat manusia. Namun, jadikanlah tulisan sebagai pengingatmu, jadikan tulisan sebagai nasehat untukmu. Jika engkau hari ini adalah

Cinta Lebah

Ada sebuah kisah tentang seekor lebah, raja lebah, yang telah hidup bersama dengan ratu lebah membina kerajaan lebah. Namun, suatu ketika seekor kupu-kupu terbang melintas di balik jendela istana lebah. Seketika itu pula pikiran aneh melintas di benak raja lebah. Setiap hari kupu-kupu itu melintas. Setiap hari pula raja lebah bingung tentang apa yang dia pikirkan . Setiap hari, setiap hari, hingga suatu ketika dinding istana lebah itu hancur menyisakan ruang untuk kupu-kupu itu masuk. Akhirnya, raja lebah itu sadar bahwa ia telah jatuh cinta kepada kupu-kupu itu. Itulah pikiran aneh yang selama ini . Dia sadar cinta itu membawa perbedaan, dunia mereka berbeda, rentang umur mereka berbeda, dan faktanya raja lebah mati sebelum se m pat mencintai. Cinta baginya adalah kerangka yang pasti dan tidak sebebas kupu-kupu yang terbang melintas di alam mimpinya.

Silvine and Gundam RX-78NT-1

My first papercraft.