Skip to main content

Posts

Showing posts from 2020

Sepasang Mata

Ketika jarum-jarum cemara sunyi Dalam kesulitanku mencari Angin kering berembus dingin Selapis awan merah menusuk langit Dalam warna senja langit jingga Sepasang mata teduh menatap jauh Ke dalam hati tanpa dasar

rumah

rumah tak ku temukan di sudut jalan dengan tiang lampu kelap-kelip penuh ngengat. rumah tak ku temukan di sudut jalan dengan parit berair jernih penuh berudu. rumah tak ku temukan di sudut jalan dengan setangkai bunga kuning tepi trotoar. rumah. ku temukan di sudut senyummu dengan pipi merah kelap-kelip sinar matamu. rumah. ku temukan di sudut senyummu dengan kata mengalir jernih mengisi dadaku. rumah. ku temukan di sudut senyummu merekah bak kelopak dan setangkai tumbuh di hati. setangkai jua cinta untukmu. rumah.

S.E.L.A.M.A.N.Y.A

teh kala sore hari, percakapan pukul sembilan tiga puluh malam, lalu memberi makan kucing-kucing peliharaan, dan berpikir bersama, "Apa pelihara ikan-ikan emas kecil tidak merepotkan?" itu hal-hal kecil sederhana menurutku indah, yang menjadi lebih indah lagi, jika aku lakukan bersamamu. tangan, jari-jemari, dan matamu, akan menjadi hal yang aku sukai darimu. memegangnya, menatapnya, se.la.ma.nya

Fragment #01

"Kau masih kenal dengan saya?" Dia lalu berbali k dan menjawab dengan lembut, "Ya, kau teman dari SMA, bu kan?" lalu tersenyum indah dengan gigi putih tersusun rapi dan bibir yang mung kin di khayalan ku saja--ber kilau seperti pelangi dengan co kelat tabur warna-warni.