Skip to main content

rumah

rumah tak ku temukan di sudut jalan
dengan tiang lampu kelap-kelip penuh ngengat.
rumah tak ku temukan di sudut jalan
dengan parit berair jernih penuh berudu.
rumah tak ku temukan di sudut jalan
dengan setangkai bunga kuning tepi trotoar.

rumah. ku temukan di sudut senyummu
dengan pipi merah kelap-kelip sinar matamu.
rumah. ku temukan di sudut senyummu
dengan kata mengalir jernih mengisi dadaku.
rumah. ku temukan di sudut senyummu
merekah bak kelopak dan setangkai tumbuh di hati.

setangkai jua cinta untukmu. rumah.

Comments

Popular posts from this blog

*spica

wajahmu malam tanpa jalan pulang. senyummu malam rumah yang selalu aku rindu. tetapi matamu malam yang penuh bintang, konstelasi-konstelasi cahaya bak wanita masa lalu, yang menutun arahku. aku. jatuh. cinta. dengan. malam

Abu-abu dan Hijau; Pannikiang dan Mangrove (Sepotong Kisah Edutrip)

Mencoba untuk membuat introduksi yang menarik agar pembaca terkesan, namun apa daya hanya mampu   menulis ini: ketika peserta edutrip lainnya mencoba menulis berita, di sini saya hanya akan bercerita. Semua orang suka cerita. Ralat. Anak-anak suka cerita. Cerita ini tentang anak-anak yang melakukan perjalanan dari kota abu-abu menuju pulau hijau. Di setiap sudut jalan dia mendapati akan arti penting dari pulau hijau tersebut, tentang orang-orang ramah yang menempati pulau itu. Dan tentang pulau itu sendiri yang memiliki kehidupan, kenanga n dan masa depan. Hal itu membuat mereka berpikir untuk mengubah kota abu-abu dimana mereka tinggal menjadi kota-kota hijau dimana masa depan menjadi lebih penuh harapan.   Di pulau hijau, tempat dimana kau tinggal, maksudnya mangrove dengan segala fungsinya baik secara ekologis, fisik, maupun sosial dan dengan segala apa yang berada di dalam mangrove tersebut, kelelawar, ikan-ikan, para burung dan hewan-hewan bercangkang. Secara ekolo...